Oknum Pegawai BRI Diduga Tawarkan Sejumlah Uang ke Wartawan untuk Hapus Berita

Lampung Selatan – Beredar rekaman percakapan oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kalianda, Lampung Selatan, menawarkan sejumlah uang kepada wartawan untuk menghapus berita.

Dalam rekaman suara berdurasi 5 menit 40 detik, terdengar percakapan telepon dari seseorang berinisial R yang mengaku sebagai Humas dan Protokol BRI Cabang Kalianda, Sabtu (20/7/2024).

Diduga, sang oknum diperintahkan oleh atasannya yang gerah dengan pemberitaan meninggalnya M (38) suami dari Susilowati yang kabur pada Maret 2024 dan membawa uang KUR puluhan warga Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo.

Intinya, R meminta wartawan yang memberitakan tewasnya M hari Jumat (19/7) kemarin, sekira jam 18.15 WIB, akibat gantung diri supaya tidak dikaitkan dengan pinjaman KUR BRI.

“Saya kan tadi melihat berita yang diunggah abang perihal gantung diri (M) di Sidomulyo ya, itu kan menyebutkan BRI gimana kalau minta tolong berita BRI-nya dihilangkan,” kata R.

“Maksud saya begini, biar sama-sama enak karena kalau gantung diri itu kan tidak ada sangkut pautnya dengan BRI. Mungkin karena pemicunya istrinya mungkin ya depresi, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan BRI,” sambungnya.

R menyebut, dirinya akan menyampaikan permintaan wartawan kepada atasannya apabila mau memenuhi permintaan dirinya untuk menghapus kata BRI.

“Biar sama-sama enak maksud saya minta tolong, nanti permintaan abang saya sampaikan ke pimpinan biar sama-sama enak begitu bang,” timpal R.

R mengaku, mendapatkan perintah dari atasannya untuk menyelesaikan soal pemberitaan terkait M meninggal gantung diri dan tidak dikaitkan dengan BRI.

“Pimpinan memberi kabar tolong diurus tolong silaturahmi, intinya tolong bisa dihapus (tulisan BRI),” ujar R.

“Ijin maksud saya begini saja, minta tolong dihapus. Disana minta berapa silaturahmi kita perkenalan jadi kalau nanti ada event-event BRI saya bisa mengundang abang juga, tidak apa-apa minta berapa nanti saya konfirmasi ke pimpinan dahulu,” tegasnya.

Meski si wartawan meminta agar R tak menyebutkan soal nominal uang, namun R tetap menawarkan sejumlah uang terkait permintaan atasannya.

“Ya maksud saya biar sama-sama enak bang, biar sama-sama saling bantu. Supaya kedepannya kita bisa saling komunikasi. Kalau dari saya pribadi mau minta tolong saya beri uang Rp1 juta untuk rokok gimana bang? biar saya bisa laporan ke atasan,” tuturnya.

R menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan berita meninggalnya M diterbitkan, namun ia meminta agar dihilangkan nama BRI.

“Jadi modus pinjaman gitu saja tidak menyebutkan instansi, karena memang benar beritanya. Saya tidak bisa menyebutkan statemen istrinya itu benar atau tidaknya memang dia punya pinjaman atau calo di BRI ya, tapi yang pasti berita yang meninggal (gantung diri) ini tidak ada sangkut pautnya dengan pinjaman di BRI. Ijin bang maksud saya tolong dihapus yang BRI saya berikan Rp1,5 juta ke abang, boleh tidak bang?,” pungkas R.

Saat dikonfirmasi bahwa perbuatan R diduga adalah suap, ia mengelak dirinya telah menawarkan sejumlah uang kepada wartawan.

“Enggak pak, saya tidak pernah menyuap apapun,” kelitnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *